RUNTUHKAN EGOMU -AWAL ketika waktu meruntuhkan egomu sebuah gedung tinggi gagah di antara peranmu aku melihat laki laki tua renta berjualan pinggir jalan akasia membawa aksara kasih pada mata yang menyala sementara satpam itu asyik bercengkama dengan kedua tangan di pinggangnya selayaknya raja-raja yang bergembira karena kemenangnya disi sisi lainnya dijalan farma pemuda pemuda membawa buku layaknya intelek intelek pembaharu yang siap menjadi penerus negeri ini laki laki tua renta itu masih menunggu berharap para pemuda gagah intelek intelek itu berjalan menuju kearahnya   membeli makanan yang telah di jualnya sedari matahari terbit sampai pada mata yang menyala Langitnya menjadi pemilik semua musim anak-anaknya menunggu matahari terbit yang di bawa olehnya utopia seperti mekar langit seketika menjadi samar ketika tananhya dicampakkan kolase suara tak terbantahkan  ritme seruling nurani berubah menjadi jiwa yang sepi Hilanglah Bersama waktu yang telah menelanmu hilanglah Yogyakarta, 18 juli 2019